Bekasi (22/12). Jelang Musyawarah Daerah (Musda) ke VI LDII Bekasi Kota menggelar Focus Group Discussion (FGD) Wawasan Kebangsaan yang dilaksanakan secara hybrid di 23 titik dari PC/PAC se-Kota Bekasi. Acara itu dihadiri Ketua DPRD Kota Bekasi, Saifuddaulah dan Komandan Distrik Militer 0507 Kota Bekasi, Kav. Luluk Setyanto.
Ketua DPD LDII Bekasi Kota, Ary Widjanarko mengatakan, acara itu bertujuan membentuk kepengurusan baru periode 2023-2028 dan program yang akan datang. Dalam sambutannya, ia menyampaikan LDII salah satu ormas Islam yang berupaya membina warganya menjadi warga yang profesional religius.
“Profesional itu artinya memiliki kecakapan yang lebih, dalam tugasnya. Sedangkan religius artinya bisa membawa nilai-nilai agama yang tinggi. Dan diharapkan melalui FGD ini warga LDII dan generasi penerus milenial semakin paham mengenai wawasan kebangsaan,” ucap Ary.
“Para generasi muda LDII didorong untuk menjadi sarjana yang mubaligh atau mubaligh bergelar sarjana. Serta LDII juga memiliki pengabdian kepada bangsa dengan 8 program pengabdian, salah satunya wawasan kebangsaan yaitu menumbuhkan rasa nasionalisme kepada warga,” tambah Ary.
Senada dengan Ary, Komandan Luluk Setyanto juga mengatakan wawasan kebangsaan itu adalah cara pandang atau pola pikir bangsa Indonesia, “Wawasan kebangsaan yang sebenarnya bagaimana cara kita hidup rahmatan lil alamin karena dalam konteks wawasan kebangsaan ini, kita memandang perbedaan yang ada di Indonesia sebagai keutuhan,” ungkapnya.
Menurutnya, perbedaan merupakan kehendak Tuhan, sebagai makhluk Allah tidak boleh mempermasalahkannya. Harus saling menghargai dan saling toleransi.
Saifuddaulah mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan LDII dalam mengedukasi generasi milenial. “Kegiatan yang dilakukan oleh LDII ini menjadi contoh untuk generasi milenial memahami wawasan kebangsaan, tentang perjalanan sejarah, ideologi negara dan dasar negara,” tuturnya.
Ia mengatakan, ketika kaum milenial memahami tentang sejarah NKRI, ideologi Pancasila, dan dasar negara, maka mereka akan meyakini bahwa siapapun warga NKRI itu saudara, “Sehingga harus saling melindungi dan menyayangi,” ucap Saifuddaulah.
“Diharapkan dari FGD ini mampu membuat warga dan generasi milenial mengerti dan semakin paham mengenai wawasan kebangsaan dan cinta tanah air,” ujarnya.